Cerita Permainan tradisional Masa Kecil

Permainan Tradisional

Permainan tradisional pada waktu kecilku sangat berbeda dengan saat ini. Bahkan yang terlihat sekarang anak kecil tidak bermain secara tradisional tetapi sibuk dengan gadget atau permainan yang ada di gadget.  Seharusnya anak kecil tidak perlu adanya gadget. Jika waktu kecil dia tidak bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya apalagi jika mereka sudah dewasa? Untuk para orang tua harus lebih memperhatikan anaknya, dan orang tua tidak harus memanjakan anaknya atau tidak harus menuruti semua keinginan sang anak.  Hhmm... sangat memprihatinkan rasanya melihat anak – anak saat ini. Entah ini jaman edan atau jaman sudah terlalu maju.

Oke, aku akan mulai menceritakan bagaimana asyiknya aku anak Desa yang bermain permainan tradisional bersama teman – teman. Permainan tradisional di desaku saat aku kecil sangat banyak. Ada permainan lompat tali, gobak sodor, kelereng, boi – boian, bola bekel, engklek, bola kasti, layang – layang, petak umpet dan ular naga. Nah... sebenarnya banyak sih permainan tradisional tetapi itu yang paling sering aku mainkan.

1. Permainan lompat tali 

                Permainan lompat tali menurutku yang paling seru. Dulu bermain lompat tali hampir di setiap sore hari. Bermain lompat tali bersama teman – teman. Mereka semua rumahnya tidak jauh dari rumahku. Hampir setiap sore bermain di depan rumahku karena halaman rumahku yang sangat luas. Lompat tali ini terbuat dari karet gelang. Karet gelang yang disambung menjadi satu yang sekiranya cukup panjang. Lompat tali yang biasanya hanya dimainkan oleh anak – anak perempuan saja tetapi dirumahku anak laki – laki juga jago bermain lompat tali lho... wah seru kan? Pasti dong hehehe... Cara bermain lompat tali yaitu minimal anggotanya 3 orang atau lebih. Lalu ada dua orang yang memegangi tali karet dan yang lainnya melompati karet tersebut. Ketinggian karet dimulai dari mata kaki sampai dengan kepala bahkan sampai tangan di acungkan ke atas. Ketinggian dari mata kaki sampai dada tidak boleh menyentuh tali karet. Jika ada yang mengenai tali karet atau terjerat tali karet maka harus bergantian memegang tali karet. Apabila semua pemain berhasil sampai akhir maka diulangi dari awal. Lompat tali juga bisa dibilang olahraga loh. Lompat tali banyak menguras tenaga dan keringat. Karena untuk melompati tali karet yang semakin lama semakin tinggi butuh tenaga yang keras. 

2. Permainan Gobak Sodor

Permainan Gobak Sodor juga tidak kalah seru loh... karena ini membutuhkan konsentrasi, strategi dan kecepatan dalam, melewati mush dan menangkap musuh. Permainan ini banyak dsukai oleh anak perempuan maupun anak laki. Bermain gobak sodor membutuhkan konsentrasi tetapi juga tetap santai. Cara bermain gobak sodor yaitu membuat kelompok yang masing – masing kelompok tersebut anggotanya 4 – 5 orang. Ada yang bertugas menjaga dan ada yang bermain. Kelompok yang menjaga akan menghalau laju kelompok lawan agar tidak bisa lolos, dan jika tersentuh maka akan berganti tugas. Permainan gobak sodor membutuhkan lahan yang luas seperti lapangan.

3. Permainan Kelereng

Permainan kelereng biasanya hanya dimainkan oleh anak lelaki. Tidak ada anak perempuan yang bermain kelereng. Tetapi biasanya aku melihat para anak lelaki bermain kelereng. Mereka biasanya bermain di depan rumah. Permainan kelereng ini terbuat dari kaca. Bermain kelreng membutuhkan skill. Cara bermain kelereng yaitu permainan kelereng membutuhkan dua orang atau lebih. Kelereng dimainkan di tanah datar. Waahhh... seru sekali ya sepertinya jika perempuan ikut hehehe...

4. Permainan Boi – Boian

                Permainan boi – boian ini yang aku suka setelah permainan lompat tali. Kalau bosan bermain lompat tali biasanya diganti dengan permainan boi – boian. Permainan ini dimainkan oleh laki dan juga perempuan. Bermain ini hampir di setiap sore hari di depan rumahku. Kalau teman – teman sudah berkumpul di depan rumah ya aku keluar. Terkadang juga mereka memanggilku. Cara bermain boi – boian yaitu Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 4-5 pemain. Permainan ini menggunakan alat pecahan genting yang nantinya akan disusun ke atas dengan jumlah 7-10 pecahan. Selain pecahan genting bola kasti juga menjadi alat dalam permainan ini, jika tidak ada biasa diakali dengan membuat bola yang terbuat dari kertas yang di buat seperti bentuk bola dan diikat dengan karet gelang. Tip pertama bertugas sebagai penyusun pecahan genting dan tim kedua bertugas sebagai penghancur genting dengan cara melemparkan bola kasti. Permainan berawal dari tim penghancur genting melemparkan bolanya ke arah susunan genting dengan cara di gelindingkan. Jika susunan genting hancur maka tim penyusun bertugas menyusun kembali genting, sambil menghindari bola yang terus dilemparkan ke arahnya. Jika pemain terkena bola maka gugur dan jika pemain dari tim penghancur tidak mengenai sasaran genting maka akan gugur juga. Permainan berakhir jika susunan genting kembali tersusun atau pemain yang berada di satu tim gugur semua. Setelah itu tugas kelompok ditukar atau bergantian. Permainan ini juga menguras keringat karena kita harus berlari menghindari bola kasti yang akan dilempar. Seru sekali deh pokoknya...

5. Permainan Bola Bekel

                Permainan bola bekel tidak perlu menguras tenaga karena hanya duduk dan bermain saja. Permainan bola bekel hanya dimainkan oleh perempuan saja. Menurutku permainan ini tidak terlalu mengasyikkan. Jarang sekali anak dirumahku bermain ini mungkin kurang seru kali ya. Cara bermain bole bekel yaitu Alat yang digunakan dalam permainan ini adalah bola bekel serta 10 biji kuwuk. Pemain terdiri dari 3 sampai 5 orang anak. Duduklah dan Buatlah lingkaran atau menyerupai lingkaran yang nanti bola bekel dan kuwuk berada di tengah, pemainpun memainkannya di tengah atau di depannya. Permainan dimulai oleh satu orang pemain dan yang lainnya mengamati, pemain akan bergantian setelah pemain yang sedang bermain melanggar peraturan. Peraturan disepakati di awal permainan. Gengam biji kuwuk dan peganglah bola bekel menggunakan jari telunjuk dan ibu jari, dipegang di satu tangan yang sama. Lemparkan bola bekel ke atas dan jatuhkan semua biji, lalu setelah bola bekel memantul tangkaplah kembali bola bekel. Lempar kembali bola bekel, sebelum bola bekel memantul ambilah satu biji kuwuk lalu tangkap kembali bola bekel. Begitu seterusnya hingga biji kuwuk sudah diambil semua lalu, dibabak ke dua ambil dua biji kuwuk dalam satu lemparan, begitu seterusnya.

6. Permainan Engklek

                Permainan engklek menurutku tidak terlalu seru. Permainannya yang monoton dan membosankan. Jarang sekali bermain permainan ini. Cara bermainnya yaitu dengan cara Permainan ini membutuhkan petak yang nantinya dijadikan sebagai permainan. Peraturan permainan menyesuaikan bentuk petak yang ada. Permainan ini dimainkan oleh 3 atau lebih pemain. Pemenang ialah yang memiliki banyak petak, setelah melewati tahapan permainan. Permainan ini membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya. Permainan ini juga menggunakan satu kaki di setiap petak yang akan dilalui kecuali yang terdapat dua petak.

7. Permainan Bola Kasti

                Permainan bola kasti ini seperti permainan boi – boian hanya ada sedikit perbedaan. Permainan bola kasti biasanya dimainkan oleh laki dan perempuan. Sewaktu SD guru olahraga biasanya menggunakan permainan ini. Cara bermainnya dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok bertugas untuk menjaga dan kelompok satunya memukul. Setiap anggota kelompok minimal lima orang pemain. Kelompok yang bertugas memukul, setelah bola terpukul langsung lari mengelilingi lapangan. Ada pos – pos yang yang bisa menjadi lindungan bagi pelari. Jika pelari terkena bola maka akan gugur dan kelompok bergantian.

8. Layang – Layang

                Permainan layang – layang ini hanya dimainkan oleh lelaki. Perempuan tidak mempunyai skill untuk bermain layang – layang. Permainan ini menyenangkan tetapi berulang kali aku mencoba menerbangkan layangan ke atas tetap tidak bisa. Layangan berbentuk seperti belah ketupat. Bermain layang – layang ada musimnya sendiri dan setiap daerah memiliki waktu yang berbeda – beda. Layangan membutuhkan ruangan terbuka, tempat yang sangat luas seperti lahan atau tanah kosong biasanya di lapangan karena membutuhkan banyak angin untuk menunjang layangan. Layangan terbuat dari kertas atau plastik, bambu panjang yang tipis dan benang. Setelah layangan terbang tinggi semakin seru jika layangan itu di adu dengan pemain layangan lainnya. Untuk mengadu dengan layangan lainnya membutuhkan senar/ benang gelasan atau yang memiliki ketajaman. Ada yang bermain ada juga yang mengejar. Layangan yang putus akan kalah. Lalu dikejar bersama – sama dan berebutan untuk mendapatkannya namun disinilah keseruan yang sebenarnya.

9. Permainan Petak Umpet

                Permainan petak umpet hhmm dari judulnya saja sudah bisa ditebak ya ini permainan yang ngumpet – ngumpet hehehe... seru nih permainan umpet – umpetan apalagi waktu lampu padam pasti tidak akan ditemukan. Permainan petak umpet dimainkan oleh tiga orang atau lebih. Permainan ini satu orang menjaga dan mencari, pemain lainnya mengumpat. Saat mengumpat akan diberi waktu hitungan yang biasanya satu – sepuluh. Pemain yang tertebak akan begantian untuk menjaga dan mencari.

10. Permainan Ular Naga

                Permainan ular naga membutuhkan sepuluh orang dalam permainan ini, dua orang bertugas sebagai penjaga dan delapan lainnya baris kebelakang membentuk ular, kedua tangan diletakkan di pundak pada teman – teman yang berada di depannya. Dua orang berhadap – hadapan dan saling berpegangan tangan lalu diangkat ke atas. Pemain berputar sambil melewati dua orang yang bertugas menjaga tadi. Sambil bermain , diiringi nyanyian, semua peserta dan penjaga bernyanyi bersama, pada saat lirik terakhir pemain akan dijepit dengan penjaga dan keluar dari ular. Pemain kedua yang terkena akan menjadi ketua kelompok kedua dan yang terkena pertema akan menjadi ketua kelompok pertama. Untuk pemain ketiga dan seterusnya akan diberikan pilihan akan mengikuti kelompok yang mana, biasanya dikasih kode bulan atau bumi. Setelah semua pemain tertangkap, maka perebutan anggota antar kelompok dimulai. Anggota yang habis terlebih dahulu itulah yang kalah.

                Bagaimana permainan anak desa seru bukan? Tentunya seru sekali. Terkadang ketika merenung sendiri teringat dengan masa kecilku yang sangat asyik. Masa kecil yang ingin sekali ku ulangi. Ketika kecil biasanya ingin cepat tumbuh ke dewasa tetapi setelah dewasa yang di inginkan kembali ke masa kecil. Wajar, itulah manusia. Masa kecil yang tidak akan pernah memikirkan keras kehidupan hanya bermain dan bersenang – senang saja. Namun, semua manusia akan mengalami pertumbuhan dari balita menjadi orang dewasa. Ya, itulah proses kehidupan di dunia ini.